Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen
Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita. Melalui
karekter tokoh inilah pengarang menyampaikan pesan kepada pembaca.
Jenis tokoh berdasarkan wataknya :
- Tokoh protagonis (berwatak baik)
- Tokoh antagonis (berwatak jahat)
- Tokoh tritagonis (penengah)
Dalam sebuah cerita memiliki gagasan pokok. Gagasan
pokok ini adalah hal-hal ini yang menjadi pusat cerita. Untuk dapat menceritaka kembali cerpen maka harus
disesuaikan dengan alur cerita atau jalan cerita.
Tahap – tahap alur:
- Perkenalan
- Awal masalah
- Klimak atau puncak masalah
- Masalah reda
- Penyelesaian
Baca juga materi pembelajaran cerpen ini http://niadaha1.blogspot.co.id/2014/03/cerpen.html
Lampiran
Cerpen 1
Sang Juara
Pertandingan
catur antar kelas di sekolah kami berakhir dengan Muhdi sebagai juara pertama,
Burhan juara ke dua dan aku sebagai yang ketiga.
Sambil
menimang-nimang pialanya, Muhdi tertawa riang. Sedang aku dan Burhan cukup puas
dengan hadiah yang terdiri beberapa lembar buku tulis itu.
Setelah
bel terakhir berdentang, kami lalu berlarian pulang. Tapi ditengah jalan, kami
terpaksa harus berteduh di sebuah gardu Hansip karena hujan tiba-tiba menderas.
“Untuk
pengisi waktu, siapa yang berani melawanku?” Tanya sang juara sambil
mengeluarkan kotak caturnya dari dalam tas.
“Perut
lapar, segan ah!” sahutku.
“Ah,
juara ketiga takut kalah rupanya. Bagaimana dengan juara kedua?” tantang Muhdi
pula.
Buhan
Cuma menggelengkan kepala sambil duduk memeluk lutut. Dan ketika itu masuklah
seseorang yang bertubuh kerdil baju dan sarungnya basah kuyup. Orang itu
sebelum duduk mengambil sapu tangannya kumalnya lalu menyeka muka dan
tengkuknya.
“Untuk
iseng, Pak, mari main catur!” tantang Muhdi kepada orang itu.
“Orang
itu menyulut rokoknya, baru menyahut, “saya tidak bisa main catur, Nak!”
“Ah,
masa!” ujar Muhdi sambil membetulkan buah caturnya.
“Ajari
jalannya, ya!” sahut orang itu sambil menghisut duduknya.
Lalu
dengan gaya seorang catur juara kelas berat, Muhdi member pelajaran kepada
orang itu.
“Untuk
langkah pertama, pion boleh maju dua langkah, “Kata Muhdi.
Dengan
langkah ragu, orang itu memajukan sebuah pionnya dua langkah.
“Nah,
saya juga maju dua langkah”
“Kalau
ini jalannya bagaimana?”
“O,
itu kuda. Jalannya membentuk huruf L.” Jawab Muhdi.
“Ya,
saya maju kesini,” lalu orang itu memajukan kudanya.
Keduanya
asik bermain. Tapi mau melangkahkan buah caturnya, orang tua itu hamper selalu
menanyakan bagaimana jalannya.
Hujan
terus saja mengucur dengan derasnya. Kulihat Burhan senyum-senyum sambil
memeluk lutut.
“Yang
ini boleh maju dua langkah?” kata orang tua dengan suara agak keras.
“Itu
ster, boleh saja, “suara Muhdi jengkel.
Aku
bangkit lalu memperhatikan permainan mereka. Aku jadi tersenyum. Kiranya Muhdi
sedang terdesak.
“Kalau
kuda jalannya L, ya? Nah, saya maju kesini saja,” kata orang itu.
“Itu
namanya skak” suara Muhdi gugup.
“O,
ya, skak! Kata orang itu.
Muhdi
memindahkan rajanya.
“Ster
boloeh maju tiga langkah, ya?”
Muhdi
Cuma mengangguk. Kelihatan gelisah sekali sekarang.
“Ya,
saya maju kesini!”
Kulihat
muka Muhdi jadi merah padam. Kiranya dia kena skak lagi. Rajanya terjepit.
Tidak ada jalan lagi.
“Celaka,
raja saya mati!” suara Muhdi parau.
“Heh,
mati?” Tanya orang itu.
“Iya,
Bapak yang menang.”
“Heh,
saya yang menang?” Tanya orang itu seolah-olah linglung.
Muhdi
mengangguk lalu memasukkan buah-buah caturnya kedalam kotak. Sementara itu
hujan telah reda. Kami berlarian pulang.
“Sialan,
saya lengah dan jadi kalah,” gerutu Muhdi sambil berlari.
“Kau
memang belum apa-apa kalau melawan orang itu,” sahut Burhan terus disambung
dengan lawannya.
“Heh,
jadi….jadi?” ujar Muhdi gugup.
“Lawanmu
tadi Pak Bajuri namanya,”sahut Burhan.” Dia juara catur pertama tingkat
kecamatan tahun yang lalu.”
“oh,
pantas….pantas….,”desis bibir Muhdi.
Terdengar
gelak tawa Burhan. Tawaku pun tak bisa kutahan. Sedang Muhdi kulihat nyengir
kuda.
( Suyono HR)
terima kasih postinganya ...
ReplyDeletekami rindu masa masa seperti itu...
cerita ini saya pernah cari tapi lupa bukunya edisi yang mana ( bahasa indonesia kalao ga salah)
terima kasih postinganya ...
ReplyDeletekami rindu masa masa seperti itu...
cerita ini saya pernah cari tapi lupa bukunya edisi yang mana ( bahasa indonesia kalao ga salah)
jooosss,,,
ReplyDeleteItu ada berapa paragraf ya??
ReplyDeleteKalau drama nya gimn kk
ReplyDeleteparagraf nya ada berapa yaa??
ReplyDelete