TEKS
CERITA MORAL/FABEL
Secara etimologis fabel berasal dari bahasa Latin fabulat.
Cerita fabel merupakan cerita tentang
kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.
Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Cerita fabel
sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam
cerita
fabel berkaitan erat dengan moral.
Struktur
Teks Cerita Moral/Fabel :
1.
Orientasi
Bagian yang
menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa
terjadi, berisi pengenalan latar cerita berkaitan dengan waktu, ruang, dan
suasana terjadinya peristiwa.
2.
Komplikasi
Peristiwa di dalam cerita yang
memperkenalkan konflik.
3.
Resolusi
Solusi dari berbagai konflik yang
dialami tokoh.
4.
Koda
Perubahan yang terjadi pada tokoh
dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita
Ciri-ciri
Umum dan Karakteristik Fabel
1.
Menggunakan tokoh hewan dalam
penceritaannya
2.
Hewan yang sebagai tokoh utama dapat
bertingkah seperti manusia (berbicara, berfikir)
3.
Menunjukkan penggambaran moral/unsur
moral dan karakter manusia dan kritik tentang kehidupan di dalam ceritanya.
4.
Penceritaan yang pendek.
5.
Menggunakan pilihan kata yang mudah.
6.
Dalam cerita fabel, paling baik yang
diceritakan adalah antara karakter manusia yang lemah dan kuat.
7.
Menggunakan setting alam (Schauplatz
in der Natur)
Fungsi
Teks Cerita Moral/Fabel
1.
Memberikan nilai-nilai moral
2.
Merangsang imajinasi dan kreativitas
3.
Mengembangkan emosi
Kaidah
Kebahasaan Teks Cerita Fabel
1.
Menggunakan kata kerja
2.
Menggunakan kata sandang Si dan Sang
3.
Menggunakan kata keterangan tempat dan
waktu
4.
Menggunakan kata hubung lalu,
kemudian, akhirnya
Perhatikan Contoh Teks Cerita Fabel di
bawah ini :
- Tontonlah media pembelajaran berikut
- https://www.youtube.com/watch?v=ZqS1wi0XvVs
- www.youtube.com/watch?v=EvsNRsgFzEQ
- Bacalah teks di bawah ini !
Kupu-Kupu Berhati Mulia
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada
seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa
berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil
menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat
sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek
dan tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei,
kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu.
Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu
patah?”
Sang semut
selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang
semut kuat mengangkat beban yang lebih besar daripada tubuhnya. Sang semut
merasabahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam
saja mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu
pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, genangan lumpur
terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir dan jatuh ke
dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan lumpur itu. Semut
berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.
“Tolong,
bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong....., tolong.....!”
Untunglah
saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut,
peganglah erat-erat ranting itu. Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu,
sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan
menurunkannya di tempat yang aman.
“Kemudian,
sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah
menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan
terpuji.
Mendengar
pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut.
“Aku adalah
kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.
Ternyata,
kepompong yang dulu diejek sudah menyelamatkan dirinya.
Akhirnya,
sang semut berjanji pada kupu-kupu bahwa ia tidak akan menghina semua makhluk
ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Dimodifikasi “Semut yang Sombong”dalam 50 cerita fabel dunia.
Tugas 1
Diskusikan dan jawablah beberapa pertanyaan pemahaman tentang isi teks
cerita fabel berikut!
1. Siapa tokoh dalam cerita itu?
2. Apa masalah yang muncul dalam teks
tersebut?
3. Apa yang dirasakan para tokoh dalam teks
itu?
4. Mengapa sang semut dikatakan sombong dan si
kupu-kupu dikatakan berhati mulia?
5. Sebutkan contoh kebaikan dan kejelekan dari
sifat tokoh-tokoh dalam teks itu!
6. Coba sebutkan satu kebaikan dan satu kejelekan
yang pernah siswa lihat di lingkunganmu? Bagaimana sikap siswa melihat hal itu?
7. Setujukan kalian jika terjadi musibah kita
harus saling membantu? Mengapa demikian?
8. Kepompong mewakili sebuah siklus kehidupan.
Saat menjadi kepompong dia hanya diam dan tidak bisa pergi ke mana-mana.
Selanjutnya, dia bahagia saat menjadi kupukupu.Begitulah kehidupan. Bagaimana
pendapat siswa tentang hal itu?
Comments
Post a Comment