MAJAS. pengertian, macam-macam dan contoh majas Skip to main content

MAJAS. pengertian, macam-macam dan contoh majas


MAJAS

Majas adalah bahasa kias atau pengungkapan gaya bahasa yang dalam pemakaiannya bertujuan untuk memperoleh efek-efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya.

A.  Macam-macam Majas Penegasan
1.     Majas Klimaks
adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin  lama semakin meningkat.
Contoh :   Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.

2.    Majas Antiklimaks
adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya

3.    Majas Koreksio
adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

4.    Majas Asindeton
adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.

5.    Majas Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.

6.    Majas Eksklmasio
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.

7.    Majas Enumerasio
adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.

8.    Majas Silepsis dan Zeugma
adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.

9.    Majas Apofasis atau Preterisio
adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara

10. Majas Pleonasme
adalah enambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.

11. Majas Aliterasi
adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga

12. Majas Paralelisme
adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang

13. Majas Tautologi
adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan

14. Majas Antanaklasis
adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

15. Majas Anastrof atau Inversi
adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.

16. Majas Retoris
adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

17. Majas Elipsis
adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

18. Majas Alonim
adalah penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
19. Majas Kolokasi
adalah asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.

20. Majas Pararima
adalah pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.

21. Majas Preterito
adalah ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.

22. Majas Sigmatisme
adalah pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu. Majas Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.

B.  Macam-macam Majas Perbandingan
1.    Majas Litotes
adalah ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh:    Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku atau  
Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )

2.    Majas Hiperbola
adalah pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan

3.    Majas Personifikasi
adalah pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting

4.    Majas Simile
dalah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh:    Kau umpama air aku bagai minyaknya,
Bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

5.    Majas Metafora
adalah gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.

6.    Majas Antropomorfisme
adalah metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
7.    Majas Sinestesia
adalah yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

8.    Majas Alegori
adalah menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh:  Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

9.    Majas Totum pro parte
adalah pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. Contoh: Indonesia bertanding volly melawan Thailand.

10. Majas Eufimisme
adalah pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Contoh : Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?

11. Majas Disfemisme
adalah pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.

12. Majas Fabel
adalah menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh : Perilakunya seperti ular yang menggeliat.

13. Majas Parabel
adalah ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.

14. Majas Perifrasa
adalah ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.

15. Majas Eponim
adalah menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh:Kita bermain ke rumah Ina.

16. Majas Simbolik
adalah melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.

17. Majas Asosiasi
adalah perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.

18. Majas Alusio
adalah pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya

19. Majas Antonomasia
adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.

20. Majas Aptronim
adalah pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.

21. Majas Metonimia
adalah pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah (Motor merk Jupiter)

22. Majas Hipokorisme
adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.

23. Majas Depersonifikasi
adalah pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.

24. Majas Pars pro toto
adalah pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh : Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya

C.  Macam-macam Majas Pertentangan
1.    Majas Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis

2.    Majas Antitesis
adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.

3.    Majas Anakronisme
adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)

4.    Majas Paradoks
adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.

5.    Majas Repetisi
adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
6.    Majas Kontradiksi interminus
adalah pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.

D. Macam-macam Majas Sindiran
1.    Majas Sinisme
adalah ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?

2.    Majas Satire
adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll. Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!

3.    Majas Innuendo
adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya

4.    Majas Ironi
adalah sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.

5.    Majas Sarkasme
adalah sindiran langsung dan kasar. Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh:  Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga

Popular posts from this blog

DRAMA. tegese, jenis-jenise lan unsur-unsur drama

DRAMA Drama mujudake seni pertunjukan sing nampilake lakon (paraga) ing pentas (panggung). Jenis-jenise drama :

TEMBUNG ENTAR, GARBA, SAROJA. tegese lan tuladhane tembung entar, garba lan saroja

Tembung Entar Tembung entar ing bahasa Indonesia diarani kata bermakna kiasan (konotasi). Tembung entar (tembung silihan) iku tembung sing wis oncat saka tegese sing baku utawa tembung sing ora kena ditegesi mung sawantahe. Tuladha :

Tegese ukara agnya, tuladha, lan jenise...

    UKARA AGNYA UKARA AGNYA yaiku ukara kang ngemu surasa pakon (perintah). Ukara agnya adate migunakake panamabang a , na, ana.lan en Tuladha :